Pengunjung Blog



Ketahui Aturan Memberikan Susu Formula untuk Bayi

susu formula untuk bayi

Memberikan ASI eksklusif atau memberikan susu formula untuk bayi tentu menjadi keputusan besar bagi para orang tua. Menurut WHO, bayi idealnya mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan penuh. Pasalnya, kandungan gizi pada ASI sudah sangat lengkap untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil sampai berusia 6 bulan. Namun, memberikan susu formula kepada bayi di bawah 6 bulan diperbolehkan jika pemberian ASI tidak memungkinkan. Lantas, apa saja aturan memberikan susu formula untuk si kecil?

Inilah Aturan Penting Memberikan Susu Formula Untuk Bayi

Pada dasarnya, beberapa dokter memperbolehkan pemberian ASI kepada bayi jika Bunda atau bayi mengalami kondisi yang tidak memungkinkan. Baik saat ASI yang tidak mencukupi kebutuhan bayi, bayi mengalami kondisi medis tertentu, atau produksi ASI Ibu yang tidak lancar. Nah, berikut ini adalah beberapa kondisi medis si kecil yang mendukung pemberian susu formula.

susu formula untuk bayi

1. Bayi Prematur

Bayi yang terlahir dengan prematur, membutuhkan lebih banyak nutrisi dibandingkan bayi yang lahir cukup bulan. Bayi prematur membutuhkan banyak protein, lemak, dan kalori. Meskipun air susu Ibu sudah memiliki ketiga komponen nutrisi tersebut, namun ASI ini belum bisa seoptimal ASI matur.

Umumnya, dibutuhkan waktu antara 3 – 4 minggu agar bisa mencapai ASI matur. Maka dari itu, memberikan susu formula disarankan untuk bayi prematur yang beratnya kurang dari 1,5 kilogram dan usianya kurang dari 32 minggu.

2. Bayi Mengalami Galaktosemia

Beberapa bayi mungkin lahir dengan kondisi galaktosemia. Sebuah kondisi metabolik dimana tubuh bayi tidak mampu mengubah galaktosa menjadi energi. Galaktosa sendiri merupakan komponen gula yang terkandung dalam ASI maupun susu formula.

Jika tidak ditangani, maka si kecil bisa mengalami beberapa gangguan kesehatan. Baik katarak, liver, hingga ginjal. Nah, salah satu solusi untuk mengatasi hal ini adalah dengan memberikan susu formula dari bahan soya atau kacang kedelai yang kemudian disertai dengan memberikan pengobatan lainnya.

3. Kondisi Darurat Lainnya

Selain kedua kondisi di atas, ada beberapa kondisi lain yang memungkinkan si kecil untuk mendapatkan susu formula. Misalnya adalah saat bayi mengalami gejala dehidrasi, sedangkan ASI Bunda belum mampu mencukupi kebutuhan si kecil. Bayi dengan kondisi tersebut biasanya akan menunjukkan beberapa gejala. Salah satunya adalah BAB yang lambat keluar atau masih feses pertama (mekonium) meski sudah berusia lebih dari 5 hari.

Itu dia beberapa aturan dalam memberikan susu formula untuk bayi. Jika mengalami hal-hal di atas, maka memberikan susu formula sangat disarankan. Susu formula juga sangat direkomendasikan bagi bayi yang mengalami penurunan berat badan yang disebabkan karena produksi ASI Bunda yang lambat. Sebaiknya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter terkait pemberian susu formula untuk si kecil.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.